Senin, 25 April 2011

Apa itu Kalibrasi?

Pada proses pengukuran, karena faktor umur instrument, ketegangan fisik atau berubah-ubahnya temperatur, kinerja kritis instrument secara bertahap menjadi berkurang (drift). Sebagai akibatnya, hasil pengukuran menjadi tidak dapat diandalkan dan akhirnya kualitas produksi menjadi jelek. Drift tidak bisa dihilangkan, tapi bisa pulihkan dengan kalibrasi.

Kalibrasi merupakan perbandingan kinerja instrumen dengan suatu standar akurat telah spakati. Apa itu kalibrasi? Kalibrasi menjamin bahwa pengukuran yang akurat dan dalam batas spesifikasi yang disyaratkan dari instrumen proses. Kalibrasi secara singkat dapat digambarkan sebagai suatu aktivitas pengujian instrumen dengan cara membandingkan hasil penujukkan instrument tersebut dengan nilai/referensi yang telah diketahui. Referensi merupakan nilai acuan /nilai pembanding yang standarnya sudah ditetapkan.
Mengapa kalibrasi penting? Alasan utama untuk kalibrasi adalah bahwa instrumen yang paling baikpun juga mengalami drift serta akan kehilangan kemampuan untuk memberikan pengukuran yang akurat. Drift Hal ini membuat kalibrasi yang diperlukan.
Alasan khusus untuk kalibrasi meliputi:
  • Untuk menjaga mutu kualitas produk tinggi dan berkelanjutan
  • Peraturan Industri / sistem mutu menuntut kalibrasi
  • Mengoptimalkan proses dan meningkatkan kapasitas
  • Alasan keamanan (safety)
  • Periksa kualitas pengukuran
  • Langsung manfaat ekonomi (misalnya dari penagihan yang tepat)
  • Mengontrol emisi
Konsekuensi dari kalibrasi memang membutuhkan pengeluaran keuangan yang tinggi. Namun mengabaikan kalibrasi dapat menyebabkan beberapa hal:
  • Mempercepat downtime produksi dari yang sudah terjadwal,
  • Masalah kualitas dan komplain produk .
  • Mempertaruhkan keselamatan karyawan.
  • Mempertaruhkan pelanggan / keselamatan konsumen.
  • Kehilangan lisensi untuk beroperasi karena tidak memenuhi persyaratan peraturan.
  • Kerugian ekonomi langsung di bisnis di mana faktur didasarkan pada proses pengukuran (misalnya industri energi).
Seberapa sering instrument dikalibrasi?
Setelah jangka waktu tertentu, instrumen drift dan tidak dapat lagi memberikan hasil pengukuran yang akurat. Untuk mengatasi masalah ini, instrumen harus dikalibrasi secara berkala. Tapi seberapa sering?
Interval kalibrasi dapat ditentukan oleh:
  1. Setelah's rekomendasi produsen
  2. Menurut kekritisan dari instrumen
  3. Pedoman standar kualitas (misalnya ISO)
  4. Berdasarkan analisis riwayat tren (misalnya menggunakan fungsi yang dalam software kalibrasi)
Teknik kalibrasi yang paling sederhana untuk instrumentasi arus searah adalah dengan menerapkan menggunakan bantuan analisis hukum ohm. Kalibrasi ammeter arus searah dapat dilakukan dengan metode potensiometer. Dengan mengukur nilai tegangan pada ujung-ujung resistor tetap qualitas tinggi, ketelitian ammeter dapat diketahui dan diatur dengan membandigkan hasil perhitungan arus pada ujung-ujung resistor tetap qualitas tinggi terhadap nilai arus yang ditampilkan ammeter (perhatikan Gambar 1). 
Gambar 1 Kalibrasi Ammeter
Vs adalah sebuah catu daya yang presisi sebagai sumbar arus konstan. Vr merupakan sebuah tahanan geser yang dihubungkan seri kedalam rangkaian berfungsi untuk mengontrol arus pada harga yang diinginkan sehingga titik-titik skala yang berbeda pada skala dapat dikalibrasi. Vr = 50kOhm & R1 = 100Ohm.

Gambar 2. Kalibrasi Voltmeter
Suatu cara yang sederhana pula dapat diterapkan untuk mengkalibrasi voltmeter arus searah,  (Gambar 2). Tegangan pada tahanan R1 Dropping resistor, diukur dengan cermat menggunakan sebuh potensio meter. Voltmeter yang akan dikalibrasi dihubungkan ke titik-titik yang sama pada potensiometer yang berarti akan menunjukkan tegangan yang sama. Potensiometer Vr dihubungkan ke dalam rangkaian untuk mengontrol banyaknya arus dan dengan demikian mengontrol penurunan tegangan pada tahanan R1, sehingga bebebrapa titik skala dapat dikalibrasi. Dengan metode ini voltmeter dapat dikalibrasi dengan ketelitian sampai 0.01% yang melebihi ketelitian gerak d'arsonval biasa.

Ohmeter umumnya dipandang sebagai instrument dengan ketelitian sedang serta presisi yang rendah. Kalibrasi secara kasar dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah tahanan standard dan mencatat pembacaan ohmmeter tersebut. Dengan melakukan hal tersebut pada titik skala dan pada beberapa rangkuman memungkinkan untuk diperoleh penunjukan instrument dengan operasi yang betul. Pengukuran presisi untuk tahanan biasanya dilakukan oleh salah satu metode rangkaian jembatan yang akan dibahas lebih jelas pada bab selanjutnya, insyaAlloh :)

3 komentar:

  1. sama-sama mas Febri, terimakasih telah mengunjungi blog saya, smg menambah memotivasi sy utk menulis hehe,
    thank a lot

    BalasHapus